GINA asma 2023
GINA asma 2023
Pada tahun 2023, Global Initiative For Asthma (GINA) mengeluarkan pedoman terbaru (GINA Strategy Report) untuk diagnosis dan tata laksana asma berdasarkan literatur ilmiah terkini.
Perubahan penting dalam GINA Strategy Report 2023 mencakup strategi pengobatan untuk orang dewasa dan remaja untuk mengurangi risiko eksaserbasi berat dan meminimalkan efek samping, serta penulisan rencana tindakan asma untuk pasien yang menjalani rejimen pengobatan yang berbeda.
Update Rekomendasi Diagnosis Asma
Asma merupakan penyakit heterogen yang biasanya ditandai dengan inflamasi saluran pernafasan kronik yang dapat diderita oleh anak hingga dewasa. Asma ditandai dengan sesak napas, mengi, batuk, gangguan aliran ekspirasi yang terjadi akibat inflamasi kronis, hiperresponsivitas saluran napas (bronkospasme), hipersekresi mukus, dan remodeling saluran napas yang gejalanya dapat bervariasi pada waktu yang berbeda.
Definisi ini diperoleh melalui konteks berdasarkan pertimbangan karakteristik khas asma sebelum memulai pengobatan dengan kortikosteroid inhalasi (inhaled corticosteroid/ICS), dan yang membedakannya dari kondisi pernapasan lainnya.
Meski demikian, pembatasan aliran udara dapat menetap di kemudian hari seiring dengan perkembangan penyakit.
Update Rekomendasi Tata Laksana Asma
Tujuan pengobatan asma adalah untuk meringankan dan mengendalikan gejala, mengurangi risiko eksaserbasi berat, dan meminimalkan efek samping pengobatan seperti kortikosteroid oral dan penggunaan SABA yang berlebihan.
GINA tidak lagi merekomendasikan pengobatan asma hanya dengan SABA saja pada orang dewasa, remaja, dan anak-anak berusia 6-11 tahun dengan asma.
Strategi GINA tahun 2023 membagi pengobatan untuk orang dewasa dan remaja menjadi dua jalur, dimana masing-masing jalur terdiri dari 5 langkah berdasarkan tingkat keparahan gejala asma.
Pada jalur 1, obat pereda (pereda) yang paling direkomendasikan adalah kombinasi ICS-formoterol dosis rendah sesuai kebutuhan.
Pada jalur 2 menggunakan SABA sebagai pereda bersama dengan inhaler pencegah secara terpisah, dan merupakan pendekatan pengobatan alternatif.
Tata laksana asma juga mencakup pengobatan faktor risiko dan penyakit penyerta yang dapat dimodifikasi, pemeriksaan dan koreksi pemenuhan dan teknik penggunaan inhaler, strategi non-farmakologis, dan edukasi tata laksana mandiri.
Semua penderita asma harus memiliki rencana tindakan tertulis, disesuaikan dengan jenis obat dengan mempertimbangkan karakteristik dan preferensi pasien secara individu.
Rencana tersebut juga harus dievaluasi dan dapat dimodifikasi secara berkala tergantung respon pasien.
Jenis Obat untuk Tata Laksana Asma
Berdasarkan tujuan penggunaannya, obat asma terbagi dalam tiga kategori utama, yakni obat pengontrol (controller), obat pereda (reliever), dan obat tambahan (add on)
Berdasarkan jenisnya ada ICS seperti budesonide, SABA seperti salbutamol, LAMA seperti tiotropium, dan LABA seperti salmeterol.
Tabel 2. Tata Laksana Asma Untuk Dewasa dan Remaja (Usia Di Atas 12 Tahun)
1.Gejala asma tidak sering muncul (kurang dari 2 kali dalam sebulan, tidak ada faktor risiko eksaserbasi selama 12 bulan terakhir)
Terapi Inisial (Jalur 1) : ICS-formoterol dosis rendah
Terapi Alternatif (Jalur 2): ICS diberikan saat menggunakan SABA
2.Gejala asma muncul setiap hari atau jika membutuhkan obat pereda dua kali sebulan atau lebih
Terapi Inisial (Jalur 1) : ICS-formoterol dosis rendah jika dibutuhkan
Terapi Alternatif (Jalur 2) :ICS dosis rendah dan ditambahkan dengan SABA
Sebelum memilih opsi ini, pastikan pasien dalam mengkonsumsi ICS saja.
3.Gejala asma timbul kurang dari 4-5 hari/minggu
Terapi Inisial (Jalur 1) : dengan ICS-formoterol dosis rendah dan pemberian terapi pereda (maintenance and relief Therapy/MART)
Terapi alternatif ( jalur 2 ) :ICS-LABA dosis rendah ditambah SABA
4.Gejala asma berat atau terdapat eksaserbasi akut
Terapi inisial/Jalur 1 :Pemeliharaan dengan ICS-formoterol dosis medium dan pemberian terapi pereda (MART)
Terapi alternatif/jalur 2 :ICS-LABA dosis medium hingga dosis tinggi.
ICS plus SABA dapat dipertimbangkan sebagai alternatif lainnya.
Comments
Post a Comment