KEY PERFORMANCE INDICATOR
KEY PERFORMANCE INDICATOR
KPI merupakan alat ukur kinerja yang digunakan untuk mengukur seberapa baik kinerja karyawan dalam mencapai sasaran dan tujuan strategis perusahaan.
KPI dapat berupa angka atau rasio tertentu yang dapat diukur secara objektif.
BOBOT / WEIGHT
Bobot KPI atau Key Performance Indicator (Indikator Kinerja Utama) adalah proses untuk menekankan KPI yang menjadi prioritas dalam pencapaiannya.
Pembobotan KPI dilakukan untuk menentukan KPI yang penting (kritikal) bagi perusahaan sehingga mendapatkan bobot yang tinggi dan waktu yang lebih banyak.
Dalam menentukan bobot KPI, jumlah bobot harus berjumlah 100, dan setiap KPI minimal memiliki bobot 2.5 dan maksimal 40.
TARGET
Target pada KPI harus menunjukkan angka sfesifik yang ingin dicapai oleh pegawai. Pengisian angka dalam target KPI harus berupa persentase, rupiah, nominal, lama jam, dan lain-lain tergantung pada jenis KPI-nya. Misalnya jika persentase pertumbuhan pendapatan Kota/ Provinsi, maka dalam kolom target ditulis angka persen, kalau KPI-nya jumlah penurunan stabilitas nilai mata uang bisa ditulis dengan rupiah, artinya target harus ditulis dengan target yang dikenhendaki.
SKOR
Score KPI atau Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran kuantitatif yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi atau perusahaan. KPI dapat berupa angka atau rasio tertentu yang dapat diukur secara objektif.
KPI dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:
Mengukur kinerja karyawan dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan
Mengukur pencapaian tujuan strategis dan operasional perusahaan
Memberikan target yang harus dicapai oleh tim
Memberikan wawasan untuk mengambil keputusan yang lebih baik
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
KPI dapat berbeda-beda antara berbagai industri dan organisasi, tergantung pada tujuan, visi, dan strategi masing-masing.
AKTUAL/REALISASI/ ACHIEVEMENT
KPI Pencapaian adalah pencapaian yang diukur berdasarkan Key Performance Indicator (KPI). KPI adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan kinerja suatu organisasi, karyawan, atau proyek.
KPI dapat berupa angka atau rasio tertentu yang dapat diukur secara objektif. KPI dapat diukur setiap hari, mingguan, atau bulanan.
Manfaat KPI bagi organisasi, antara lain:
Membantu pemilik bisnis menyatukan kemajuan dalam mencapai sasaran dan tujuan spesifik
Membantu manajer penjualan menentukan kemajuan penjualan
Pengiriman perusahaan untuk menyesuaikan sistematis
Mempromosikan akuntabilitas karyawan dan perusahaan
KPI dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu KPI Finansial dan KPI Non-Finansial
KOLOM SKOR
Pada kolom skor menunjukkan skor atau nilai yang diperoleh.
Ada dua cara untuk menghitung skor KPI tergantuk tipe KPI.
Berikut penjelasannya:
1. KPI Tipe Maksimal, artinya pencapaian semakin tinggi maka semakin bagus.
Misal menggunakan angka % tingkat ketercapaian kinerja, penyelesaian laporan kinerja, tingkat akurasi dan ketepatan waktu serta yang lainnya. Untuk tipe maksimal maka perhitungan skor adalah dengan cara: angka realisasi dibagian angka target x 100. Dalam KPI maksimal ini bisa terjadi kemungkinan skor diatas 100, karena pencapaian jauh diatas target.
Contoh: target penjualan Rp. 10 Miliyar, realisasi Rp.12 Miliyar, maka Skor adalah (12/10)x100 = 120. Contoh lainnya misal target % penyelesaian SOP adalah 100%, sementara pencapaian adalah 95% maka Skor adalah (100/95)x100 = 95.
2. KPI Tipe Minimal, merupakan KPI negatif, artinya jika pencapaian dibaah target maka skor otomatis adalah 100 tetapi jika nilainya diatas 100 maka ini akan terkesan seperti memberi penghargaan berlebih terhadap kesalahan.
Misalnya: target temuan audit perusahaan maksimal 5, ternyata realisasinya adalahw 3 maka otomatis skor 100. Perhitungannya: 5/3 x 100 =166. Hal ini tentu terasa kurang afdol, karena temuan 3 namun dinilai 166 (tidak sesuai skor minimal 100).
KOLOM SKOR AKHIR
Kolom ini menunjukkan berapa skor akhir yang diperoleh pegawai, setelah semua kolompada KPI terealisasi maka dapat dijumlahkan untuk mendapat penilaian skor akhir dan hal ini akan digunakan sebagai salah satu dasar bagi pihak pengelola SDM dalam memberikan reward (jika tercapai) dan punishment (jika tidak tercapai) pada para pegawai.
DISCRETION
Diskresi adalah waktu, energi, dan antusiasme ekstra yang dipilih karyawan untuk disumbangkan pada pekerjaan mereka di luar apa yang diwajibkan.
Ini merupakan cerminan komitmen dan keterlibatan karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi mereka.
Upaya diskresioner dapat ditunjukkan dengan sejumlah cara, termasuk:
1.Inisiatif: Melakukan tugas tanpa diminta
2.Pemecahan masalah secara kreatif: Menemukan solusi inovatif untuk masalah
3.Keterlibatan: Menunjukkan investasi pribadi dalam keberhasilan perusahaan
4.Datang lebih awal: Tepat waktu dan siap bekerja saat giliran kerja dimulai
5.Kesukarelaan: Mengambil tanggung jawab ekstra atau membantu tugas tambahan
6.Mentoring: Membantu rekan kerja lainnya
Perusahaan dapat mendorong upaya diskresioner dengan menciptakan budaya yang menghargai dan mengakui karyawan.
Hal ini dapat menghasilkan sejumlah manfaat, termasuk: produktivitas yang lebih tinggi, kekompakan tim yang lebih kuat, dan lingkungan kerja yang positif.
Beberapa cara untuk menginspirasi upaya diskresioner meliputi:
1.Memberikan karyawan alasan untuk berkomitmen pada upaya ekstra
2.Membangun kepercayaan melalui kejujuran dan transparansi
3.Memberikan pengakuan kepada karyawan atas upaya mereka
4.Membangun persahabatan melalui kerja sama tim
5.Menginspirasi karyawan melalui tindakan yang setara dan inklusif
6.Memperlakukan orang lain dengan Aturan Emas
INITIATIVE
KPI Inisiatif adalah rencana aksi atau program yang berisi tindakan dan rencana untuk mendukung pencapaian target KPI. KPI Inisiatif dapat berupa program bulanan atau tahunan.
KPI atau Key Performance Indicator adalah alat untuk mengukur dan mengukur pencapaian tujuan organisasi, tim, atau individu. KPI membandingkan apa yang telah dicapai dengan apa yang telah ditetapkan.
Untuk membuat KPI yang efektif, diperlukan pendekatan yang terencana dan terstruktur. KPI yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Spesifik, Terukur, Relevan, Dapat dicapai, Memiliki batas waktu.
Pada level organisasi, KPI dibuat berdasarkan tujuan dan target yang ingin dicapai. Sedangkan pada level individu, KPI dibuat berdasarkan deskripsi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab yang harus dijalankan.
Comments
Post a Comment