Infeksi Cmv Aktif Keluaran Terhadap Epilepsi, Cerebral Palsy, Dan Gangguan Kognitif
Infeksi Cmv Aktif Keluaran Terhadap Epilepsi, Cerebral Palsy, Dan Gangguan Kognitif
Latar belakang Cytomegalovirus (CMV) merupakan penyebab utama infeksi kongenital di negara berkembang dan dapat menyebabkan spektrum gangguan perkembangan terbesar pada pasien anak, juga dapat menyebabkan tuli sensorineural dan epilepsi.
Banyaknya kasus CMV asimptomatik menyebabkan keterlambatan diagnosis dan mengurangi ketepatan diagnosis dan keterlambatan memberikan pengobatan yang tepat.
Diagnosis infeksi CMV ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan serologis, antigenemia, reaksi berantai polimerase (PCR) dan pencitraan.
Tatalaksana berupa :
-antivirus gansiklovir,
-obat epilepsi, dan
-fisioterapi untuk rehabilitasi.
Kasus Pemantauan jangka panjang dan intervensi multidisiplin dilakukan terhadap anak perempuan berusia 2 bulan dengan infeksi CMV aktif yang menyebabkan palsi serebral dan epilepsi.
Penelitian ini mengamati luaran klinis serangan kejang, rehospitalisasi akibat status epileptikus, status pertumbuhan, fungsi kognitif dan bahasa, fungsi pendengaran, derajat palsi serebral, pola EEG, dan efek samping intervensi farmakologi dan non-farmakologi. Selama 20 bulan pengamatan, luaran yang dicapai yaitu penurunan frekuensi serangan kejang sebanyak hingga 100%, tidak ada rehospitalisasi akibat status epileptikus, derajat palsi serebral yang membaik, fungsi pendengaran yang normal, pola EEG yang menjadi normal, dan tidak adanya efek samping dari intervensi farmakologi dan non-farmakologi.
Luaran yang belum tercapai yaitu perbaikan fungsi kognitif dan bahasa.
Adapun masalah yang dialami adalah berkurangnya frekuensi terapi rehabilitatif pada pasien akibat pandemi Covid-19.
Kesimpulan Infeksi CMV dapat menyebabkan gangguan perkembangan global, gangguan pendengaran, kelumpuhan serebral, dan epilepsi.
Tatalaksana farmakologis seperti obat anti epilepsi dan multivitamin, dan tatalaksana non-farmakologis yang meliputi fisioterapi, terapi okupasi dan terapi wicara dapat memperbaiki keluaran perkembangan pasien.
Comments
Post a Comment