HNP

 HNP

Hernia nukleus pulposus terjadi ketika inti lunak dari disc mulai bocor keluar dari dalam annular fibrosus, selubung luar cakram yang keras. 




Hal ini sering kali terjadi sebagai akibat dari penuaan alami, di mana cakram secara teratur kehilangan kandungan airnya dan menjadi rentan terhadap dehidrasi dan mulai rusak.

Diskus dengan hernia nukleus pulposus biasanya selalu dapat berhasil diobati atau diperbaiki dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.

FAKTOR PENYEBAB

Herniasi nukleus pulposus paling sering disebabkan oleh usia dan degenerasi yang terjadi seiring berjalannya waktu. Faktor lain yang dapat mempercepat kerusakan akibat hernia nukleus pulposus termasuk:

• Obesitas.

• Gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

• Cedera akut akibat kecelakaan mobil, jatuh, atau aktivitas olah raga.

• Mengangkat dengan tidak benar.

• Kecenderungan genetik.

• Kelainan tulang belakang bawaan yang berkembang sejak lahir atau remaja.

• Merokok.

• Konsumsi alkohol berlebihan.

• Periode persalinan yang lama dan berulang, berdiri, mengemudi atau duduk.

• Penyakit cakram degeneratif lainnya atau kelainan tulang belakang yang terkait.

Jenis dan Tahapan Cedera

Diskus hernia dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan dan lokasinya:

Tonjolan: Pada tahap awal, inti dalam cakram mendorong lapisan luar namun tidak merusaknya. Hal ini sering kali merupakan awal dari herniasi yang lebih parah.

Prolaps: Pada tahap ini, inti bagian dalam menonjol melalui robekan pada annulus fibrosus tetapi tetap berada di dalam cakram.

Ekstrusi: Diskus yang diekstrusi terjadi ketika inti bagian dalam menembus annulus fibrosus tetapi tetap terhubung ke disk.

Sekuestrasi: Dalam kasus yang paling parah, inti bagian dalam terlepas dari cakram dan disebut sebagai fragmen cakram yang diasingkan.

Jenis dan stadium herniasi menentukan tingkat keparahan gejala dan pendekatan pengobatan yang tepat.

PENANGANAN

1. Disektomi Lumbar Endoskopi Perkutan (PELD), dimana penanganan HNP tanpa operasi dengan teknik minimal invasif.

Proses PELD terbilang sangat sederhana, aman dan cepat. Pasien akan dibius lokal, kemudian dokter akan melakukan sayatan sebesar 8mm dan proses dilanjutkan dengan memasukkan alat endoskopi yang terdapat kamera dan tersambung ke layar monitor, sehingga saraf dapat terlihat jelas juga terhindar dari cidera. Dengan alat ini dokter akan memotong dan mengambil cetakan inti gel yang menekan saraf, dengan begitu saraf akan terbebas dari jepitan dan nyeri akan segera mereda

Keuntungan PELD

Penggunaan teknik PELD memiliki beberapa keuntungan, selain waktu operasi yang cukup singkat sekitar 40 menit tanpa pemasangan alat implan, pendarahan dan rasa setelah nyeri operasi yang ditimbukan sangat minimal, serta pasien tidak memerlukan rawat inap atau one day care sehingga pasien dapat lebih cepat beraktifitas kembali.

Perlu diketahui bahwa level yang sering terkena HNP pada daerah lumbal pada L45 dan 5S1. Pada operasi level L45 dan L5S1, sudah tidak dijumpai saraf yang menggerakkan otot paha dan lutut, sehingga secara teoritis pun hampir tidak mungkin terjadi kelumpuhan setengah badan bawah seperti yang dialami pasien pada umumnya. Dengan indikasi tepat serta teknik pengerjaan yang baik, angka keberhasilan operasi PELD dapat mencapai 98%.


Comments

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG STOCK OBAT

Apa Arti IgG dan IgM Tifoid Positif dalam Tes?

GINA asma 2023