NEUROPATIK DIABETIK
NEUROPATIK DIABETIK
Pemeriksaan monofilamen adalah tes sederhana yang digunakan untuk memeriksa hilangnya sensasi atau neuropati perifer (kerusakan saraf) pada kaki, terutama pada penderita diabetes. Tes ini menggunakan alat berupa monofilamen (serat nilon) yang ditekan pada titik-titik tertentu di kaki. Jika pasien tidak merasakan sentuhan monofilamen, hal itu bisa menunjukkan adanya masalah dengan sensasi atau kerusakan saraf, yang dapat meningkatkan risiko luka atau infeksi pada kaki.
Latihan fisik memainkan peran penting dalam manajemen neuropati diabetik dengan membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan fungsi otot, mobilitas sendi, keseimbangan, dan koordinasi. Latihan juga dapat membantu mengurangi nyeri neuropati dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Berikut adalah beberapa cara latihan fisik membantu dalam manajemen neuropati diabetik:
Mengontrol kadar gula darah:
Latihan fisik meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga membantu tubuh menggunakan gula darah secara lebih efisien.
Meningkatkan kekuatan otot:
Latihan kekuatan otot dapat membantu meningkatkan fungsi otot dan aktivitas sehari-hari pada penderita neuropati diabetik.
Meningkatkan mobilitas pengiriman:
Latihan ketegangan dan peregangan dapat membantu meningkatkan mobilitas sendi dan mengurangi ketegangan pada pasien neuropati diabetes.
Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi:
Latihan keseimbangan dan koordinasi dapat membantu mengurangi risiko jatuh dan cedera pada pasien neuropati diabetik.
Meredakan nyeri neuropati:
Latihan fisik dapat membantu meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pelepasan endorfin, yang dapat membantu meredakan nyeri neuropati.
Meningkatkan kualitas hidup:
Dengan meningkatkan fungsi fisik dan mengurangi gejala neuropati, latihan fisik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien neuropati diabetik.
Latihan fisik yang aman dan efektif untuk penderita neuropati diabetik harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu. Penderita neuropati diabetik disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk merancang program latihan yang tepat.
Beberapa jenis latihan yang disarankan untuk penderita neuropati diabetes:
Latihan aerobik:
seperti berjalan, bersepeda, atau berenang, dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.
Latihan kekuatan:
seperti mengangkat beban atau menggunakan alat latihan resistansi, dapat membantu meningkatkan kekuatan otot.
Latihannya:
seperti peregangan atau yoga, dapat membantu meningkatkan mobilitas sendi.
Latihan keseimbangan dan koordinasi:
seperti latihan keseimbangan atau senam kaki, dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
Selain latihan fisik, penderita neuropati diabetik juga perlu menjaga pola makan sehat, mengontrol kadar gula darah secara rutin, dan menjaga kebersihan kaki untuk mencegah infeksi. Dengan melakukan manajemen neuropati diabetik secara komprehensif, penderita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi.
Gabapentin dan pregabalin, keduanya digunakan untuk nyeri neuropatik, bekerja terutama dengan memodulasi saluran kalsium yang bergantung pada tegangan di sistem saraf pusat. Secara khusus, keduanya mengikat subunit alfa-2-delta dari saluran ini, mengurangi masuknya kalsium dan selanjutnya mengurangi pelepasan neurotransmiter eksitatori seperti glutamat. Tindakan ini membantu meredam eksitabilitas neuronal, sehingga meredakan nyeri neuropatik.
Comments
Post a Comment