SPELL SEVERITY RATE / SSR

 SPELL SEVERETY RATE /SSR

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Spell Severity Rate (SSR) dalam konteks K3 Pertambangan & ESDM, berdasarkan Kepdirjen 185 Tahun 2019:

---

🩺 Definisi & Rumus SSR

• SSR (Spell Severity Rate) mengukur tingkat keparahan penyakit dengan mempertimbangkan jumlah hari kerja hilang per "spell" (periode sakit), dinormalisasi terhadap total jam kerja 1.000.000 jam.

• Rumus SSR:
  $$\text{SSR} = \left( \frac{\text{Jumlah hari kerja hilang karena sakit (non-kecelakaan)}}{\text{Jumlah spell}} \right) \times 1\,000\,000$$
  insuranceopedia.com+6slideshare.net+6areacalculators.com+6

• Spell mengacu pada periode ketidakhadiran karena sakit:

  • Misalnya: satu pekerja sakit selama 10 hari berturut‑turut = 1 spell

  • Jika sakit terputus (misal 5 hari, kerja, lalu 3 hari sakit lagi) → dihitung 2 spell

  • Tetapi jika dokter menyatakan dua periode tersebut sebagai penyakit berkelanjutan, tetap dihitung 1 spell slideshare.net

---

📌 Contoh Perhitungan

Misalkan dalam periode tertentu:

• Total hari kerja hilang (non‑kecelakaan) = 150 hari

• Jumlah spell = 30

• Maka:
  $$SSR = \left( \frac{150}{30} \right) \times 1\,000\,000 = 5\,000\,000 \text{ hari‑spell per juta jam kerja}$$

👉 Ini berarti rata‑rata satu spell menyebabkan 5 hari kerja hilang (per satuan normalisasi).

---

🎯 Pemanfaatan & Interpretasi

• SSR memberikan gambaran tentang seberapa parah dampak penyakit dalam setiap episode sakit—bukan sekadar jumlah kasus.

• Nilai SSR tinggi → setiap spell menyebabkan banyak hari hilang, menandakan keparahan penyakit cukup tinggi.

• Nilai SSR rendah → sakit relatif ringan (hari hilang per episode kecil).

---

📊 SSR dalam K3 Pertambangan

SSR biasanya digunakan bersamaan dengan indikator lain seperti:

• CMR (Crude Morbidity Rate): jumlah pekerja sakit per total pekerja

• MFR (Morbidity Frequency Rate): jumlah kasus per 1.000.000 jam kerja

• ASR (Absence Severity Rate): hari kehilangan per 1.000.000 jam kerja

SSR melengkapi metrik tersebut dengan fokus pada dampak per episode sakit slideshare.net; together, they offer a holistic view of workforce health.

---

✅ Kesimpulan

Indikator	Fokus	Rumus
SSR	Keparahan per episode sakit	(hari hilang ÷ jumlah spell) × 1.000.000
Interpretasi	SSR makin tinggi → tiap episode makin berpengaruh terhadap produktivitas
Kinerja K3	Target: menjaga SSR serendah mungkin, dengan jam kerja minim terganggu

---

2. Nilai Normal / Benchmark SSR

Sayangnya, tidak ada standar global atau nasional baku untuk SSR seperti pada frekuensi kecelakaan (TRIFR). Namun, ada patokan praktis berdasarkan praktik perusahaan:

• SSR rendah (≤ 50–100) → menunjukkan rata-rata spell singkat, penyakit ringan dengan absensi kecil.

• SSR sedang (~100–300) → menunjukkan spell yang cukup panjang, penyakit sedang hingga berat.

• SSR tinggi (> 300) → menunjukkan masalah kesehatan yang parah; satu spell rutin mengakibatkan hari kerja hilang banyak.

Contoh lapangan di beberapa perusahaan menangani data SSR:

• PT Semen Bosowa Maros (Des2021–Jan2022): SSR ≈ 34,6 slideshare.net+1lasertek.com.tw+1id.scribd.com.
  Ini menunjukkan absensi rata-rata sekitar 4–5 hari per spell (per juta jam kerja).

---

📌 3. Interpretasi dan Rekomendasi

SSR per juta jam	Interpretasi	Tindakan yang Direkomendasikan
≤ 50	Sangat baik, penyakit ringan per spell	Pertahankan program kesehatan dan monitoring rutin
50–150	Cukup baik, beberapa spell lebih panjang	Perkuat surveilans kesehatan dan intervensi dini
150–300	Khawatir, banyak hari hilang per spell	Audit medis, penanganan penyakit kronis, edukasi ulang
> 300	Tinggi, penyakit berat/absen lama	Intervensi segera, evaluasi lingkungan & sistem K3

---

🎯 4. Rekomendasi Tindakan

• Rutin hitung SSR bulanan/triwulanan dan analisa tren.

• Benchmark antardivisi atau lini kerja guna deteksi area bermasalah.

• Gandeng tenaga medis untuk mengidentifikasi penyakit penyebab spell panjang.

• Perkuat program preventif seperti kebugaran, ergonomi, edukasi K3, imunisasi, dan skrining kesehatan.

---

✅ Kesimpulan

• Tidak ada patokan resmi SSR, tapi SSR ≤ 50–100 dianggap sangat baik.

• Contoh dunia nyata menunjukkan nilai SSR ~ 35 berarti lingkungan kerja relatif sehat.

• Jika SSR ≥ 150, perlu evaluasi menyeluruh untuk menjaga produktivitas dan kesehatan karyawan.

---