CRUDE MORBIDITY RATE / CMR

 CRUDE  MORBIDITY RATE / CMR

 Definisi & Rumus CMR

Crude Morbidity Rate atau Angka Kesakitan Kasar adalah persentase pekerja yang mengalami penyakit (non-kecelakaan) selama periode tertentu, dibandingkan dengan total tenaga kerja.

Rumus:

R (%) = (Jumlah pekerja yang sakit karena penyakit, tidak termasuk kecelakaan ÷ Jumlah tenaga kerja kumulatif) × 100%

Rumus ini secara resmi tercantum dalam standar K3 pertambangan, seperti di Kepdirjen Minerba (Inpektur ID) 


🧮 Contoh Perhitungan

Misalkan:

  • Total tenaga kerja = 800 orang

  • Jumlah pekerja sakit (non-kecelakaan) = 24 orang

Maka:

ini

CMR = (24 / 800) × 100% = 3%

Artinya terdapat 3% pekerja yang sakit karena penyakit non-kecelakaan dalam periode tersebut.


📊 Perbandingan dengan Metrik Lain

Perlu diketahui, terdapat beberapa indikator terkait dalam K3:

IndikatorRumus
Rasio Kelayakan Kerja(Jumlah layak kerja ÷ total tenaga kerja) × 100% e
CMR(Pekerja sakit penyakit ÷ tenaga kerja) × 100%
Morbidity Frequency Rate (MFR)(Pekerja sakit penyakit ÷ jam kerja total) × 1.000.000
Spell Severity Rate (SSR)(Hari absen karena sakit ÷ jumlah spell) × 1.000.000

CMR menghitung proporsi kasus sakit dalam jumlah pekerja, sedangkan MFR dan SSR mengaitkan jumlah kasus dengan jumlah jam atau hari kerja, memberikan konteks terhadap intensitas dan beratnya.


✅ Manfaat dan Interpretasi

  • Kuantifikasi: Memberi gambaran seberapa umum pekerja jatuh sakit dalam organisasi.

  • Pemantauan tren: Bandingkan antar periode atau lini bisnis untuk mengevaluasi program kesehatan.

  • Benchmarking: Cocok untuk membandingkan data antar unit, terutama unit dengan jumlah tenaga kerja yang sebanding.

  • Tindakan: Jika CMR tinggi (misalnya > 5–10%), perlu intervensi di bidang kesehatan kerja, seperti pengawasan lingkungan, kampanye kesehatan, atau peningkatan fasilitas medis.


🎯 Kesimpulan

  • CMR (%) = (Pekerja sakit non‑kecelakaan ÷ total tenaga kerja) × 100%

  • Ini adalah indikator dasar dalam laporan kesehatan kerja pertambangan ESDM.

  • Berguna untuk evaluasi cepat kesehatan karyawan dan deteksi dini tren yang signifikan.

1. CMR — Apa dan Seberapa?

  • CMR (%) = (Jumlah pekerja sakit karena penyakit ÷ Total tenaga kerja) × 100%

  • Umumnya untuk industri, angka CMR yang dianggap aman berada di kisaran 1–5%, tergantung sektor dan kondisi kerja.


🧮 2. Referensi Data Global & Regional

👉 Artinya, untuk injuri & penyakit kerja, sebuah perusahaan tambang sehat akan memiliki CMR ~1–3%, dengan kata lain, 1–3 pekerja sakit dari 100 orang per tahun.


📊 3. Kategori Umum CMR di Industri

CMR (%)InterpretasiTindakan yang Disarankan
≤ 1.5%Sangat baik — kondisi kerja sangat sehatPertahankan dan terus monitor
1.5–3%Baik — masih dalam batas amanAudit kesehatan rutin, intervensi preventif
> 3–5%Waspada — mulai ada permasalahanInvestigasi penyebab, tingkatkan kebijakan K3
> 5%Tinggi — sangat tidak idealIntervensi segera, evaluasi lingkungan & sistem K3

🔍 4. Bagaimana Mengaplikasikannya

  1. Kumpulkan data tahunan: jumlah pekerja yang sakit karena penyakit (non-kecelakaan) dan total tenaga kerja.

  2. Hitung CMR dengan rumus di atas.

  3. Bandingkan dengan benchmark:

    • ≤ 1,4% → sangat baik

    • ≤ 3% → oke

    •  3% → sudah harus waspada

  4. Lakukan intervensi sesuai kondisi: penyinaran ulang area kerja, kesehatan preventif, kampanye kesehatan, pemeriksaan medis berkala, dan lain-lain.


✅ Kesimpulan

  • CMR normal sektor pertambangan/industri: ≤ 3%, dengan target ideal ≤ 1,5%

  • Jika hasil melebihi ambang tersebut, segera lakukan evaluasi K3 dan program kesehatan kerja

  • Untuk wilayah ESDM/tambang Indonesia, nilai ini bisa dijadikan acuan standar dalam laporan kesehatan

Comments

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG STOCK OBAT

Apa Arti IgG dan IgM Tifoid Positif dalam Tes?

GINA asma 2023