MORBIDITY FREQUENCY RATE / MFR

 MORBIDITY FREQUENCY RATE / MFR

Tingkat Kekerapan Kesakitan (Morbidity Frequency Rate – MFR) adalah indeks efisiensi kesehatan kerja yang digunakan dalam bidang K3, khususnya di lingkungan pertambangan dan ESDM. Berikut detailnya:

MFR mengukur frekuensi kejadian sakit karena penyakit (non-kecelakaan) dalam konteks jam kerja, dan biasanya dinyatakan sebagai kasus per 1.000.000 jam kerja.

Rumus resmi menurut Kepdirjen Minerba:

MFR = (Jumlah pekerja yang sakit karena penyakit, tidak termasuk kecelakaan / Jumlah jam kerja kumulatif) × 1.000.000

Contoh Perhitungan

Misalnya:

  • Jumlah pekerja sakit (non-kecelakaan) selama periode: 5 kasus

  • Total jam kerja di periode itu: 1.200.000 jam

Maka:

ini

MFR = (5 / 1.200.000) × 1.000.000 = 4,17 kasus per juta jam kerja

👉 Artinya: ada sekitar 4,17 kejadian sakit per juta jam kerja selama periode tersebut.

Tujuan & Interpretasi

  • Memantau tren kesehatan kerja secara kuantitatif

  • Membandingkan performa antar unit kerja atau periode

  • Nilai lebih rendah menunjukkan lingkungan kerja yang lebih sehat

  • Digunakan bersama metrik lain seperti Crude Morbidity Rate (CMR), Spell Severity Rate (SSR) untuk gambaran menyeluruh

Hubungan dengan Metrik Kesehatan Lain

IndikatorRumus
Crude Morbidity Rate (CMR)(Jumlah pekerja sakit non‑kecelakaan / Total pekerja) × 100% 
Morbidity Frequency Rate (MFR)(Jumlah pekerja sakit non‑kecelakaan / Jam kerja total) × 1.000.000
Spell Severity Rate (SSR)

 Kesimpulan

  • MFR = kasus per juta jam kerja → menyajikan frekuensi kejadian sakit relatif terhadap volume kerja

  • Digunakan untuk pemantauan kesehatan kerja dan benchmarking

  • Cara menghitungnya sederhana, namun interpretasi lebih baik jika dikombinasikan dengan metrik lain

2. Benchmark Umum di Industri Pertambangan

  • Walaupun data khusus untuk MFR di sektor pertambangan Indonesia agak terbatas, data global dan serupa dari sektor K3 memberikan gambaran umum:

    • Di industri pertambangan anggota ICMM (International Council on Mining and Metals), total recordable injuries (TRIFR) rata-rata adalah sekitar 2,6 kejadian per juta jam kerja 

    • Meskipun TRIFR mengukur cedera fisik, ini sering digunakan sebagai patokan untuk memantau kualitas lingkungan kerja secara menyeluruh.

  • Jika disesuaikan, maka MFR yang ideal berada di bawah 5 per 1 juta jam kerja, atau bahkan ≤ 2–3 per juta jam kerja untuk organisasi dengan sistem pengelolaan K3 yang baik.


🧭 3. Interpretasi dan Kategori MFR

Tingkat MFR (per 1 juta jam kerja)KategoriTindakan yang Disarankan
≤ 2 – 3Sangat baik, lingkungan kerja sehatPertahankan dan evaluasi tren kesehatan secara berkala
3 – 5Baik, tapi ada peluang perbaikanAudit kesehatan, pemeriksaan berkala, tindakan preventif
> 5 Waspada, masalah kesehatan mulai nyataInvestigasi akar masalah dan percepatan intervensi medis

📌 4. Rekomendasi Praktis

  1. Hitung MFR secara rutin (bulanan/triwulan) dan petakan pada grafik tren.

  2. Bandingkan antar unit atau lini kerja — temukan kelompok yang memiliki MFR tinggi.

  3. Lakukan intervensi tepat waktu, seperti:

    • Pelatihan K3 dan penyuluhan kesehatan.

    • Pemeriksaan medis berkala (fit to work).

    • Peningkatan fasilitas kerja dan kebersihan lingkungan.

  4. Benchmark terhadap standar global dan sektor sejenis, terutama kalau perusahaan Anda memiliki referensi data TRIFR/MFR.


✅ Kesimpulan

  • MFR “normal” di industri pertambangan biasanya berkisar ≤ 5 per 1 juta jam kerja, dengan target ideal ≤ 2–3 per juta jam kerja.

  • Angka di atas mencerminkan program kesehatan kerja yang kuat dan lingkungan kerja yang kondusif

(Jumlah hari absen karena sakit / Jumlah spell) × 1.000.000

Comments

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG STOCK OBAT

Apa Arti IgG dan IgM Tifoid Positif dalam Tes?

GINA asma 2023