Posts

Showing posts from September, 2024

KERACUNAN MAKANAN

 KERACUNAN MAKANAN/ FOOD POISONING OUTBREAK Food borne outbreak ,  terjadi ketika dua orang atau lebih tertular penyakit yang sama dari makanan atau minuman yang terkontaminasi yang sama. Hampir semua dari lebih dari 250 agen yang diketahui menyebabkan penyakit bawaan makanan dapat menyebabkan wabah. Apa saja tantangan dalam mengidentifikasi makanan yang menyebabkan wabah? Orang dapat mengonsumsi ratusan jenis makanan berbeda selama masa inkubasi, jadi mengetahui makanan mana yang membuat mereka sakit bisa jadi sangat sulit . Orang mungkin tidak mengingat semua makanan yang mereka makan. Wabah yang dikonfirmasi dapat diklasifikasikan sebagai: 1. Agen yang Dikonfirmasi Laboratorium : Wabah di mana bukti laboratorium tentang agen etiologi tertentu diperoleh. 2. Agen yang Ditentukan Secara Epidemiologis : Wabah di mana bukti klinis dan epidemiologi menentukan kemungkinan agen, tetapi konfirmasi laboratorium tidak diperoleh. 3. Wabah dengan Etiologi yang Tidak Ditentukan : Waba...

ISO 45001 Clause 4.4 OH&S Management System

  ISO 45001 Clause 4.4 OH&S Management System Pendahuluan ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Standar ini menyediakan kerangka kerja untuk membantu organisasi meningkatkan keselamatan di tempat kerja, mengurangi kecelakaan di tempat kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan. Salah satu elemen utama ISO 45001 adalah sistem manajemen K3 yang diuraikan dalam bagian 4.4 standar tersebut. Sistem ini membantu organisasi mengidentifikasi dan mengendalikan risiko kesehatan dan keselamatan, mematuhi persyaratan hukum, dan meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja. Dalam blog ini, kita akan membahas lebih mendalam tentang pengenalan ISO 45001 dan membahas pentingnya penerapan sistem manajemen K3 yang efektif di organisasi Anda. Manfaat Menerapkan Sistem Manajemen K3 -Peningkatan Kesadaran Keselamatan:  Menerapkan sistem manajemen K3 membantu menciptakan budaya keselamatan dalam organisa...

ISO 45001 Clause 4.2 Understanding the Needs of Workers and Interested Parties

  ISO 45001 Clause 4.2 Understanding the Needs of Workers and Interested Parties Pengenalan Klausul 4.2 dalam ISO 45001 ISO 45001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu pembaruan penting dalam versi terbaru standar ini adalah pengenalan Klausul 4.2, yang berfokus pada pemahaman kebutuhan dan harapan pekerja serta pihak berkepentingan lainnya. Klausul ini penting untuk memastikan bahwa organisasi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua individu yang terlibat.  Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci Klausul 4.2 dalam ISO 45001 dan menjajaki bagaimana organisasi dapat menerapkan persyaratan ini secara efektif untuk meningkatkan praktik kesehatan dan keselamatan kerja mereka. Pentingnya Memahami Kebutuhan dan Harapan Pekerja dan Pihak Terkait Lainnya Memahami kebutuhan dan harapan pekerja dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk penerapan Sistem Manajemen Kese...

ISO 45001: Clause 4.1.2 - External Interested Parties

  ISO 45001: Clause 4.1.2 - External Interested Parties Tinjauan Umum ISO 45001 adalah standar yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Klausul 4.1.2 dari standar tersebut membahas tentang identifikasi pihak berkepentingan eksternal. Pihak berkepentingan eksternal dapat berupa individu, kelompok, atau organisasi yang dapat berdampak pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja organisasi. Klausul ini menekankan pentingnya mengidentifikasi pihak-pihak ini beserta kebutuhan dan harapan mereka, yang sangat penting bagi keberhasilan sistem. Siapakah Pihak Berkepentingan Eksternal (EIP)? Pihak Berkepentingan Eksternal (EIP) merujuk pada individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam aktivitas organisasi atau hasil kinerjanya tetapi bukan pemangku kepentingan langsung.  Pihak-pihak ini dapat berupa otoritas regulasi, lembaga keuangan, pelanggan, pemasok, pesaing, kelompok masyarakat, asosiasi perdagangan, atau bahkan masyar...

BISOPROLOL

 BISOPROLOL Bisoprolol adalah obat beta blocker yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung. Obat ini termasuk dalam golongan obat beta-blocker selektif dan bekerja secara eksplisit sebagai beta1-blocker kardioselektif (B1-blocker).  Bisoprolol terutama berfokus pada reseptor beta1 di jantung untuk mengatasi beberapa kondisi jantung, seperti gagal jantung kongestif.  Obat ini tidak memengaruhi reseptor B2 yang tidak diinginkan, yang dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh.  B1-blocker selektif, termasuk bisoprolol, memiliki efek inotropik dan kronotropik yang merugikan, mengurangi kontraksi jantung dan denyut jantung.  Akibatnya, bisoprolol mengurangi konsumsi oksigen sel miokard, meringankan beban kerja jantung .  Reseptor B1 juga terdapat di sel juxtaglomerular ginjal.  Dengan memblokir reseptor ini, bisoprolol mengurangi pelepasan renin, sehingga memblokir aktivasi sistem renin-angiotensin . Tindakan ganda pad...

ISO 45001: Clause 4.1.1 - Internal Interested Parties

  ISO 45001: Clause 4.1.1 - Internal Interested Parties Tinjauan Umum ISO 45001 adalah standar yang diakui secara global untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Klausul 4.1.1 dari standar ini terkait dengan identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan internal dan persyaratan mereka. Klausul ini sangat penting karena menjadi dasar bagi komunikasi, konsultasi, dan partisipasi yang efektif di antara para pemangku kepentingan internal. Kepatuhan terhadap klausul ini dapat membantu organisasi untuk meningkatkan reputasi, kepatuhan hukum, dan yang terpenting, melindungi karyawan dan pemangku kepentingan dari bahaya. Pentingnya Klausul 4.1.1 tentang Pihak yang Berkepentingan Internal Klausul 4.1.1 mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi pihak yang berkepentingan internal dan peran mereka dalam organisasi.  Pihak yang berkepentingan ini dapat mencakup karyawan, pemegang saham, direktur, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuan dari klausul in...

ISO 45001: Clause 4.1 - Understanding the Organization and Its Context

  ISO 45001: Clause 4.1 - Understanding the Organization and Its Context Apa itu ISO 45001 dan Klausul 4.1? ISO 45001 adalah standar yang diakui secara internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Standar ini menyediakan kerangka kerja dan pedoman bagi organisasi untuk mengelola dan meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan mereka. Klausul 4.1 ISO 45001 berfokus pada pemahaman organisasi dan konteksnya. Klausul 4.1 ISO 45001 merupakan komponen penting dari Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang efektif. Dengan memahami organisasi dan konteksnya, pengusaha dapat mengidentifikasi dan mengurangi potensi bahaya dan risiko, yang mengarah pada peningkatan kinerja kesehatan dan keselamatan. Memahami Isu Eksternal dan Internal Klausul 4.1 ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk memahami isu eksternal dan internal yang dapat memengaruhi kinerja kesehatan dan keselamatan mereka. Ini berarti mempertimbangkan lingkungan bisnis yang lebih luas tempat...

ISO 45001: Clause 4 - Context of the Organization

  ISO 45001: Clause 4 - Context of the Organization Tinjauan Umum ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3).  Klausul 4 ISO 45001 berfokus pada "Konteks Organisasi. " Klausul ini menetapkan dasar untuk menerapkan sistem manajemen K3 yang efektif dengan memastikan bahwa suatu organisasi memahami konteks internal dan eksternalny a yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Pentingnya Klausul 4 - Konteks Organisasi Klausul 4 dari standar ISO 9001, Konteks Organisasi, sering kali diabaikan tetapi merupakan komponen penting dari sistem manajemen mutu yang efektif. Klausul ini mengharuskan organisasi untuk mempertimbangkan konteks internal dan eksterna l mereka dan dampaknya terhadap produk atau layanan mereka, dan untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui pengembangan Sistem Manajemen Mutu (SMM). Pentingnya klausul ini tidak dapat dilebih-lebihkan, karena ini adalah dasar untuk menetapkan tujuan SMM dan dasar untu...

ISO 45001: Clause 3 - Terms and Definitions

  ISO 45001: Clause 3 - Terms and Definitions Pendahuluan ISO 45001 adalah standar yang diakui secara global untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Standar ini menyediakan kerangka kerja bagi organisasi untuk mengelola risiko yang terkait dengan bahaya di tempat kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Klausul 3 ISO 45001 berfokus pada Istilah & Definisi, yang penting untuk memahami standar dan menerapkan sistem manajemen K3 yang efektif. Daftar Istilah dan Definisi dalam ISO 45001 Berikut ini adalah daftar beberapa istilah dan definisi penting yang harus Anda pahami jika Anda bekerja dengan atau menerapkan standar ISO 45001. -Kecelakaan: Peristiwa atau kejadian yang tidak direncanakan yang mengakibatkan cedera pada orang, kerusakan properti, atau hilangnya aset. -Adequat / Memadai: Cukup, tepat, atau diperlukan untuk tujuan tertentu. -Auditor: Seseorang yang berwenang untuk meninjau dan menilai sistem manajemen kesehatan dan keselamat...

ISO 45001: Clause 1 - Scope

  ISO 45001: Clause 1 - Scope Ikhtisar ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3).  Standar ini dikembangkan untuk membantu organisasi dari semua ukuran dan industri untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawan, kontraktor, dan pengunjung mereka. Standar ini dirancang untuk mencegah kecelakaan dan cedera di tempat kerja, mengurangi potensi bahaya, dan meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.  Standar ini juga mencakup persyaratan untuk perbaikan berkelanjutan, partisipasi karyawan, dan komunikasi. Pentingnya ISO 45001: Klausul 1: Scope Pentingnya klausul 1 ISO 45001 terletak pada kemampuannya untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang persyaratan standar.  Klausul ini merupakan titik awal bagi perjalanan organisasi mana pun menuju sertifikasi ISO 45001 dan menjadi dasar bagi klausul lainnya, termasuk kerangka kerja untuk mengelola kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.  Klausul...

ISO 45001: Clause 2 - Normative References

  ISO 45001: Clause 2 - Normative References Overview ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OHSMS).  Klausul 2 dari standar tersebut membahas referensi normatif dan merupakan aspek penting dari keseluruhan kerangka kerja.  Referensi normatif adalah persyaratan wajib yang harus diikuti oleh organisasi yang menerapkan standar tersebut. Klausul tersebut menyediakan daftar standar, panduan, dan publikasi relevan yang penting untuk memahami dan mematuhi ISO 45001. Pentingnya Klausul 2: Referensi Normatif Klausul 2 sangat penting karena memastikan adanya konsistensi dalam penafsiran dan penerapan persyaratan dokumen. Pencantuman referensi normatif dalam Klausul 2 menjamin bahwa dokumen tersebut didasarkan pada sumber informasi yang diakui dan berstandar industri. Klausul 2 sangat penting karena menyediakan sarana untuk menilai kualitas dan integritas dokumen. Dalam dokumen apa pun, kualitas dan integritas informasi yang d...

ISO 45001 K3

 ISO 45001 K3 ISO 45001 adalah  standar internasional yang mengatur sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Standar ini dikeluarkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada tahun 2018 dan menggantikan standar sebelumnya, OHSAS 18001. ISO 45001 memiliki tujuan utama untuk membantu perusahaan Anda mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengurangi risiko K3, serta meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.  Standar ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk karyawan serta pemangku kepentingan lainnya. 10 Klausul ISO 45001 sebagai Pedoman Implementasi ISO 45001 adalah  standar yang dapat membantu perusahaan memenuhi perihal terkait kesehatan dan keselamatan kerja.  ISO 45001 terdiri dari 10 klausul yang menjadi pedoman dalam implementasi sistem manajemen K3, meliputi: 1. Ruang Lingkup ( Scope ) Ruang Lingkup menjelaskan cakupan dan batasan dari sistem manajemen K...