ACUTE APPENDICITIS
Apendisitis adalah usus buntu yang meradang.
Ini adalah penyebab utama sakit perut yang menyebabkan operasi perut darurat
Hal ini dapat menyebabkan nyeri akut (mendadak, intens) di perut bagian bawah.
Usus buntu Anda adalah kantong berbentuk tabung kecil, seukuran jari, yang menonjol dari ujung kanan bawah usus besar Anda.
Kotoran (feses) yang mengalir melalui usus besar dapat menyumbat atau menginfeksi usus buntu, sehingga menyebabkan peradangan.
Peradangan menyebabkan usus buntu membengkak, dan bila membengkak, bisa pecah.
Usus buntu yang pecah adalah keadaan darurat medis.
Ini menyebarkan bakteri dari dalam usus Anda ke seluruh rongga perut Anda.
Infeksi ini (peritonitis) kemudian dapat menyebar ke aliran darah Anda, yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa (sepsis).
Karena risiko ini, pengobatan standar untuk radang usus buntu adalah dengan mengangkat usus buntu (operasi usus buntu).
Apa saja tanda-tanda awal radang usus buntu?
Pada gambaran umumnya,
- nyeri perut dimulai di bagian tengah perut, di sekitar pusar.
- Ini mungkin menghilang atau datang dan pergi selama beberapa jam.
- Akhirnya, rasa sakitnya semakin parah, dan timbul mual serta muntah.
- Beberapa jam kemudian, rasa mualnya hilang, dan rasa sakitnya berpindah ke perut kanan bawah, tempat usus buntu berada.
- Rasa sakitnya menjadi lebih terfokus dan terus memburuk.
- Nyeri yang bertambah parah saat batuk, berjalan, atau melakukan gerakan menggelegar lainnya.
- Demam ringan yang mungkin meningkat seiring dengan memburuknya penyakit.
PEMERIKSAAN FISIK
1. MC BURNEY SIGN
Yaitu nyeri saat palpasi di titik McBurney atau di 2/3 umbilikus-ASIS(Anterior Superior Iliac Spine)
2. BLUMBERG SIGN/ REBOUND TENDERNESS
Tekanan yang diberikan pada area yang sakit akan terasa lebih buruk saat dilepaskan (juga dikenal sebagai rebound tenderness).
3. PSOAS SIGN / OBRAZTSOVA SIGN
“Obraztsovas”s sign”, nyeri pada saat ekstensi ekstensi paha kanan (retroperitonial retrocecal appendix)
4. ROVSING SIGN
Yaitu nyeri pada kuadran kanan bawah dengan palpasi dalam kuadran kiri bawah (iliacfossa kiri)
5. OBTURATOR SIGN
yaitu nyeri pada saat rotasi internal paha kanan (Pelvis Apendiks)
6. DUNPHY SIGN
Yaitu nyeri yang bertambah ketika batukdi kuadran kanan bawah
7. RECTAL TOUCHE
8. ALVARADO SCORE
9. PERITONITIS
Peritonitis adalah sebuah acute abdomen
Peritonitis terjadi ketika peritoneum—lapisan tipis jaringan yang menutupi dinding bagian dalam perut dan organ perut—teriritasi atau meradang.
Biasanya ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, dan gejala utamanya adalah sakit perut yang parah.
Gejala peritonitis bisa serius dan menyiksa.
Rasa sakitnya bisa begitu hebat sehingga penderitanya berbaring telentang dan berusaha untuk tetap diam.
Gejala:
- Nyeri perut acute hebat.
Rasa sakit bisa menjadi lebih buruk saat perut disentuh atau saat bergerak.
- abdominal tenderness
Hal ini disebabkan adanya penumpukan darah, cairan tubuh, dan/atau nanah di perut sehingga menyebabkan pembengkakan (peradangan).
Terkadang rasa sakit menjadi sangat parah dan menyebabkan orang tersebut meringkuk.
- Perut mungkin terlihat atau terasa kembung, kondisi ini disebut distensi perut.
- Abdominal guarding/ rigidity , yang diperburuk dengan menggerakkan peritoneum, misalnya batuk (batuk yang dipaksakan dapat digunakan sebagai tes), menekuk pinggul, atau menimbulkan tanda Blumberg (artinya menekan tangan pada perut menimbulkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan melepaskan tangan secara tiba-tiba, yang akan memperparah rasa sakit, karena peritoneum kembali ke tempatnya).
Abdominal guarding adalah penegangan otot-otot dinding perut untuk melindungi organ-organ yang meradang di dalam perut daripada rasa sakit akibat tekanan pada perut.
Ketegangan terdeteksi semasa dinding perut ditekan.
Abdominal guarding juga dikenal sebagai 'défense musculaire'.
- Rigidity sangat spesifik untuk mendiagnosis peritonitis (spesifisitas: 76-100%).
Kehadiran tanda-tanda ini pada seseorang kadang-kadang disebut sebagai peritonisme.
Rigidity / Kekakuan (kontraksi otot perut yang tidak disengaja) adalah temuan pemeriksaan paling spesifik untuk mendiagnosis peritonitis.
Lokalisasi manifestasi ini bergantung pada apakah peritonitis terlokalisasi (misalnya, radang usus buntu atau divertikulitis sebelum perforasi), atau meluas ke seluruh perut.
- Diffuse abdominal rigidity sering terjadi, terutama pada peritonitis generalisata
- Demam
- Sinus takicardia
- Perubahan bising usus: hiperaktif (obstruksi usus dini), berkurang atau tidak ada (obstruksi usus lanjut, perforasi usus)
- Perkembangan ileus paralyticus (yaitu kelumpuhan usus), yang juga menyebabkan mual, muntah dan kembung
- Berkurang atau tidak adanya keluarnya gas perut
- Berkurangnya bising usus
- Gejala shock
Comments
Post a Comment