DENGUE Fever

 DENGUE FEVER / BREAK BONE FEVER / DANDY FEVER 



Dari sekitar 400 juta orang di seluruh dunia yang terserang demam berdarah setiap tahun, sekitar 40.000 orang meninggal karenanya (sekitar 0,01%).

Angka kematian akibat DBD cukup tinggi. 

Dengan penanganan yang tepat, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan angka kematian sebesar 1 %. 

Namun, tanpa penanganan yang tepat, angka kematian meningkat hingga 20 - 50 %. 

Sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak. Bayi di bawah usia 1 tahun sangat berisiko meninggal akibat DBD.

Tidak semua orang yang terinfeksi dengue akan jatuh sakit: hanya sekitar 1 dari 4 orang yang akan mengalami gejala mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga masalah serius. 

Tes darah digunakan untuk memastikan diagnosis

Klasifikasi WHO,  membagi demam berdarah menjadi dua kelas: Uncomplicated dan severe

Severe dengue didefinisikan sebagai demam yang disertai pendarahan hebat, disfungsi organ berat, atau kebocoran plasma berat.

Severe dengue dapat berkembang secara tiba-tiba, terkadang setelah 1 -2  hari setelah demam mereda.

Kebocoran plasma dari kapiler menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan syok hipovolemik; Pasien dengan kebocoran plasma berat mungkin mengalami penumpukan cairan di paru-paru atau perut, kekurangan protein dalam darah, atau pengentalan darah. 

Severe dengue merupakan keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan kerusakan organ, yang mengakibatkan kegagalan banyak organ dan kematian.

Orang yang terinfeksi untuk kedua kalinya berisiko lebih besar terkena severe dengue.

Tes laboratorium tidak dapat secara akurat memprediksi perkembangan penyakit menjadi severe.

Sekitar 1 dari 20 orang yang sakit demam berdarah akan mengalami demam berdarah severe  setelah gejala awal mereka mulai memudar.

Mereka yang berisiko tinggi terkena demam berdarah severe termasuk bayi berusia satu tahun atau lebih muda, wanita hamil, orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih, dan mereka yang pernah terinfeksi demam berdarah.

Pemeliharaan volume cairan tubuh pasien sangat penting untuk perawatan demam berdarah yang severe.

Meskipun prognosis untuk demam berdarah yang tidak diobati buruk, sebagian besar pasien dapat bertahan hidup dengan perawatan suportif, meskipun beberapa mungkin mengalami kerusakan organ multisistem yang tersisa.

Perjalanan klinis

Perjalanan infeksi dibagi menjadi tiga fase:  Fase demam, kritis, dan pemulihan.

FASE DEMAM

Fase demam melibatkan tiba2  demam tinggi (40 °C/104 °F), dan ini biasanya berlangsung 2 hingga 7 hari.

Mungkin juga ada mual, muntah, ruam, dan nyeri pada otot dan persendian.

Kebanyakan orang pulih dalam waktu seminggu atau lebih

FASE KRITIS

Pada sekitar 5% kasus, gejala memburuk dan dapat mengancam jiwa. Ini disebut severe dengue (sebelumnya disebut DHF atau DSS). 

Selama fase kritis, penurunan suhu tubuh (defervesensi) menandai periode ketika suhu biasanya menurun hingga sekitar 37,5 hingga 38 °C atau lebih rendah, terjadi antara hari ke-3 dan ke-7. 

Fase ini dikaitkan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 hari. 

Sebelum fase kritis, sering kali terjadi penurunan cepat jumlah trombosit, disertai dengan peningkatan kadar hematokrit. 

Leukopenia juga dapat terjadi hingga 24 jam sebelum jumlah trombosit turun dan tanda-tanda peringatan muncul. 

Jika tidak diobati, fase kritis dapat berkembang menjadi syok, disfungsi organ, koagulasi intravaskular diseminata, atau perdarahan.

Demam berdarah berat dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Tanda-tanda peringatannya meliputi nyeri perut parah, muntah, kesulitan bernapas, dan darah di hidung, gusi, muntahan, atau tinja.

Selama periode ini, terjadi kebocoran plasma dari pembuluh darah, bersamaan dengan penurunan trombosit.

Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan cairan di rongga dada dan perut serta berkurangnya cairan dari sirkulasi dan berkurangnya suplai darah ke organ vital.

FASE PEMULIHAN

Fase pemulihan biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari.

Fase pemulihan melibatkan penyerapan kembali cairan ekstravaskular secara bertahap selama 2 hingga 3 hari.

Perbaikan yang terjadi seringkali sangat mencolok, dan dapat disertai dengan rasa gatal yang parah dan detak jantung yang lambat.

DETAIL GEJALA

=Rasa nyeri yang hebat di kaki dan persendian terjadi selama jam-jam pertama penyakit.

=Suhu tubuh meningkat dengan cepat hingga mencapai 104 F (40 C), dengan denyut jantung yang relatif rendah (bradikardia) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

=Mata memerah.

=Ruam merah muda pucat muncul di wajah dan kemudian menghilang.

=Kelenjar getah bening di leher dan selangkangan sering kali membengkak.

=Demam tinggi dan tanda-tanda demam berdarah lainnya berlangsung selama 2 hingga 4 hari, diikuti oleh penurunan suhu tubuh yang cepat (defervesensi) dengan keringat yang banyak.

=Ini mendahului periode dengan suhu normal dan rasa sejahtera yang berlangsung sekitar satu hari.

=Peningkatan suhu kedua yang cepat terjadi setelahnya.

=Ruam gatal yang khas (bintik-bintik merah kecil, disebut petekie) muncul bersamaan dengan demam dan menyebar dari ekstremitas hingga menutupi seluruh tubuh kecuali wajah.

=Telapak tangan dan telapak kaki mungkin berwarna merah terang dan bengkak

WARNING SIGN SEVERE DENGUE

Warning sign severe dengue yang merupakan keadaan darurat yang mengancam jiwa — dapat berkembang dengan cepat. 

Tanda-tanda peringatan biasanya muncul pada hari pertama atau kedua setelah demam Anda hilang, dan dapat meliputi:

1. Nyeri abdomen 

Nyeri perut saat demam berdarah dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Dalam beberapa kasus, hal ini juga dapat dikaitkan dengan komplikasi seperti pankreatitis, hepatitis, atau kolesistitis. 

Selain itu, demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran cairan, yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan di perut. 

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang penyebabnya: Efek Virus Langsung: Virus dengue dapat secara langsung memengaruhi organ seperti hati (hepatitis) dan kantong empedu (kolesistitis), yang menyebabkan nyeri dan peradangan

Peradangan: Demam berdarah menyebabkan respons peradangan yang kuat, dan peradangan ini dapat memengaruhi organ perut, yang menyebabkan nyeri. 

Kebocoran Plasma: Ciri utama demam berdarah adalah kebocoran plasma, di mana cairan keluar dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di rongga perut, yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan. 

Komplikasi:

Demam berdarah juga dapat menyebabkan komplikasi seperti pankreatitis (radang pankreas), yang dapat menyebabkan nyeri perut parah.

Penyebab Lain:

Dalam beberapa kasus, nyeri perut pada demam berdarah mungkin terkait dengan kondisi lain seperti radang usus buntu atau penyakit tukak lambung.

Catatan Penting: Nyeri perut merupakan tanda peringatan untuk demam berdarah, terutama bila disertai dengan gejala lain seperti demam, ruam, pendarahan, dan muntah. Jika Anda mengalami nyeri perut selama demam berdarah, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis.

2.Muntah persisten 

3. Efusi pleura/asites 

4. Perdarahan mukosa 

Pendarahan mukosa, termasuk mimisangusi berdarah, dan pendarahan gastrointestinal, dapat terjadi pada demam berdarah, terutama pada kasus yang parah

Manifestasi pendarahan ini sering dikaitkan dengan syok berkepanjangan dan asidosis metabolik.

 Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah meliputi pendarahan pada gusi atau hidung, darah dalam urin atau tinja, pendarahan menstruasi yang banyak, dan muntah terus-menerus.

Pendarahan mukosa merupakan tanda peringatan demam berdarah parah, yang juga dikenal sebagai demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.

Mekanisme:

Infeksi virus dengue dapat merusak pembuluh darah, yang menyebabkan kebocoran cairan dan darah. Hal ini, bersama dengan jumlah trombosit yang rendah, dapat menyebabkan pendarahan.

5. Kesadaran menurun 

6. Pembesaran hati >2 cm 

Gangguan fungsi hati yang parah selama demam berdarah dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk, yang menunjukkan bahwa pemantauan tes fungsi hati sangat penting untuk manajemen pasien.

Peningkatan enzim hati, seperti ALT dan AST, merupakan kelainan yang lebih sering terjadi pada demam berdarah, yang mengindikasikan kerusakan hati. Dalam banyak kasus, kadar ini kembali normal dalam waktu tiga minggu.

7. Hemokonsentrasi disertai penurunan trombosit secara cepat <100.000

Tanpa Tanda Bahaya

Tanpa Kondisi Penyerta:

• Dapat intake oral 

• Dapat BAK dalam 6 jam 

Rawat Jalan 

• Istirahat tirah baring 

• Rehidrasi oral 

• Paracetamol

 Monitoring setiap hari tanda bahaya dan laboratorium darah rutin.

Hematokrit stabil

Perbaikan 

JIKA ADA WARNING SIGN

1) Lakukan pemeriksaan hematokrit sebelum memberikan terapi cairan. 

Berikan larutan isotonik seperti NaCl 0,9% (normal saline), Ringer laktat, atau cairan Hartmann’s. Dimulai dengan tetesan 5–7 ml/kg/jam selama 1–2 jam sesuai indikasi klinis dan/atau laboratoris (mis.: dehidrasi, Parameter Waktu dan Tempat Suhu tubuh Frekuensi napas Frekuensi Denyut jantung Tekanan darah Volume/tekanan nadi Waktu pengisian kapiler Suhu ekstremitas Nyeri abdomen Muntah Perdarahan perembesan plasma), kemudian dikurangi menjadi 3–5 ml/kg/jam untuk 2–4 jam, dan diturunkan menjadi 2–3 ml/kg/jam atau kurang berdasarkan respons klinis .

2) Periksa kembali kondisi klinis dan ulangi pemeriksaan hematokrit. 

Jika hematokrit tetap sama atau hanya sedikit meningkat, lanjutkan pemberian cairan tersebut dengan tetesan sama (2–3 ml/kg/jam untuk 2–4 jam berikutnya. 

Jika tanda vital memburuk dan hematokrit meningkat dengan pesat, naikkan tetesan cairan menjadi 5–10 ml/kg/jam untuk 1–2 jam berikutnya. 

Nilai kembali kondisi klinis, lakukan pemeriksaan hematokrit ulang dan tentukan jumlah tetesan cairan sesuai kondisi. 

3) Berikan cairan intravena secukupnya untuk menjaga perfusi jaringan tetap baik dan mempertahankan diuresis 1 ml/kgBB/jam. 

Cairan intravena umumnya diberikan hanya dalam waktu 24–48 jam. 

Kurangi cairan intravena secara bertahap apabila tingkat perembesan plasma berkurang. 

Hal ini dapat diketahui dari jumlah pengeluaran urin dan/atau asupan cairan secara oral yang membaik, atau turunnya hematokrit di bawah nilai dasar (baseline) dengan kondisi pasien yang stabil 

4) Pasien dengan warning signs harus dipantau oleh tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) hingga fase kritis berlalu. 

Keseimbangan cairan harus dijaga. 

Parameter yang harus dipantau meliputi tanda vital dan perfusi perifer (setiap 1–4 jam hingga melewati fase kritis), urin output (setiap 4–6 jam), hematokrit (sebelum dan setelah pemberian cairan, kemudian setiap 6–12 jam berikutnya), glukosa darah, dan fungsi organ lainnya (seperti fungsi ginjal, fungsi hati, koagulasi, diperiksa sesuai indikasi)

PENANGANAN

Strategi penanganan khusus untuk pasien demam berdarah Grup B

• HCT awal sebelum terapi cairan

• Untuk pasien obesitas dan kelebihan berat badan, gunakan berat badan ideal untuk perhitungan cairan

• Volume cairan intravena yang adekuat mungkin diperlukan untuk mempertahankan perfusi yang baik dan output urin sekitar 0,5 mL/kg/jam

• Cairan isotonik: 0,9% NS atau RL lebih disukai

• Terapi cairan IV biasanya hanya diperlukan selama 24–48 jam

Mulailah pemberian cairan pada 5–7 mL/kg/jam selama 1–2 jam, lalu kurangi menjadi 3–5 mL/kg/jam selama 2–4 ​​jam, lalu kurangi menjadi 2–3 mL/kg/jam atau kurang sesuai dengan respons klinis.

 • Terapi cairan IV biasanya hanya diperlukan selama 24–48 jam. 

Penggantian cairan secara cepat pada pasien dengan tanda-tanda peringatan / WS , merupakan kunci untuk mencegah perkembangan ke kondisi syok.

Jika hematokrit tetap sama atau hanya naik sedikit, lanjutkan pemberian cairan 2–3 mL/kg/jam

selama 2–4 ​​jam berikutnya

Jika tanda-tanda vital memburuk dan HCT naik dengan cepat, tingkatkan laju menjadi 5–10

mL/kg/jam selama 1–2 jam.

Pasien yang mengalami syok dan tidak respon bolus kristaloid awal mungkin memerlukan koloid.

Transfusi darah diindikasikan pada kasus perdarahan berat atau dugaan perdarahan saat pasien tetap tidak stabil meskipun telah dilakukan resusitasi cairan yang adekuat dan hematokrit menurun. 

Transfusi trombosit mungkin diperlukan jika jumlah trombosit turun di bawah 20.000 sel per mikroliter dan terdapat risiko perdarahan yang tinggi.

Kolapsnya pembuluh darah (syok) memerlukan penggantian cairan segera. 

Transfusi darah dapat mengendalikan pendarahan.

TETESAN

7 ml/kg/h = 7 x 20 = 140/1 = 140 gtt/mnt

5 ml/kg/h = 5 x 20  = 100/1 = 100 gtt/mnt micro

2 ml/kg/h = 2 x 20 = 40/1 = 40 gtt/mnt

10 ml/kg/h = 10 x 20 = 200/1 = 200 gtt/mnt

1 ml/kg/h = 1 x 20 =20/1 = 20 gtt/mnt

PROGNOSIS

Kebanyakan penderita demam berdarah pulih tanpa masalah yang berkelanjutan. 

Risiko kematian pada penderita severe dengue  adalah 10-20 % dan dengan pengobatan yang memadai, risiko ini kurang dari 1%

Jika Anda menderita demam berdarah parah dan segera dirawat di rumah sakit atau fasilitas medis, peluang Anda untuk pulih adalah lebih dari 99%.

Risiko kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun empat kali lebih besar daripada mereka yang berusia di atas 10 tahun.

Orang lanjut usia juga berisiko lebih tinggi mengalami hasil yang buruk.

Comments

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG STOCK OBAT

Apa Arti IgG dan IgM Tifoid Positif dalam Tes?

GINA asma 2023