Hypertrophic Cardiomyopathy
Hypertrophic Cardiomyopathy
adalah penyebab utama/36% , cardiac arrest.
Kardiomiopati hipertrofik (HCM) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi ventrikel kiri, ruang pemompaan utama jantung.
Dinding ventrikel kiri menjadi tebal dan kaku.
Seiring waktu, jantung tidak dapat mengambil atau memompa cukup darah pada setiap detak jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
HCM biasanya disebabkan oleh varian genetik yang diturunkan (kardiomiopati hipertrofik familial).
HCM dapat menyebabkan banyak kondisi kesehatan yang serius, seperti:
Fibrilasi atrium, sejenis aritmia yang dapat menyebabkan pembekuan darah
Gagal jantung
Stroke
Aritmia ventrikel yang dapat menyebabkan serangan jantung
Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian jantung mendadak pada orang berusia kurang dari 35 tahun.
Gejala Kardiomiopati Hipertrofik
Tanda dan gejala HCM bisa sangat bervariasi, bahkan di antara anggota keluarga yang sama.
Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, namun yang lain mungkin mengalami:
Aritmia (detak atau ritme jantung tidak teratur)
Nyeri dada, terutama saat beraktivitas
Kelelahan
Rasa berdebar atau berdebar di dada
Mur mur jantung
Sakit kepala ringan atau pusing
Pingsan
Sesak napas terutama saat beraktivitas
Bengkak di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut atau leher
Gejalanya cenderung memburuk seiring berjalannya waktu, yang pada akhirnya menurunkan kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas dan tanggung jawab sehari-hari.
Diagnosis Kardiomiopati Hipertrofik
Jika Anda memiliki gejala HCM atau riwayat masalah jantung dalam keluarga, penting untuk berkonsultasi dengan ahli penyakit jantung bawaan.
Bahkan orang yang tidak memiliki gejala pun dapat mengalami komplikasi HCM yang mengancam jiwa.
Jika Anda dievaluasi untuk HCM , Anda akan mendapatkan:
1.Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan: Kami menanyakan pertanyaan rinci tentang riwayat kesehatan Anda dan riwayat kesehatan keluarga. Kemudian kami melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari ciri-ciri kardiomiopati hipertrofik.
2.MRI Jantung: Alat ini mengambil gambar jantung untuk mendeteksi adanya penebalan dinding ventrikel kiri.
3.Angiografi koroner: Tes ini mengambil gambar arteri koroner (pembuluh darah) untuk melihat apakah ada penyumbatan.
4.Ekokardiogram (gema): Tes ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengambil gambar jantung. Ini dapat mengukur ketebalan otot jantung serta seberapa baik jantung Anda memompa darah.
5.Elektrokardiogram (EKG): Tes ini mencatat impuls listrik di jantung dan dapat mendeteksi detak atau ritme abnormal.
6.Studi elektrofisiologi: Seorang ahli elektrofisiologi memasukkan tabung tipis melalui pembuluh darah dan ke dalam jantung untuk mengukur aktivitas listrik.
7.Pengujian dan konseling genetik: Tes darah mengevaluasi gen yang terlibat dalam HCM. Seorang spesialis genetika dapat membantu Anda menentukan apakah Anda atau anggota keluarga Anda harus menjalani tes genetik. Siapa pun yang menjalani tes genetik juga harus menjalani konseling genetik. Seorang konselor terlatih dapat membantu Anda memahami prosesnya dan apa dampaknya bagi Anda dan keluarga.
8.Monitor Holter: Ini adalah perangkat yang dapat dikenakan yang memantau aktivitas listrik jantung saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari.
9.Tes stres: Disebut juga tes olahraga, tes ini mengukur fungsi jantung saat Anda berjalan atau berlari di atas treadmill.
Comments
Post a Comment