JOB SAFETY ANALYSIS/JSA

 JOB SAFETY ANALYSIS / JSA


Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) memerlukan penilaian bahaya formal untuk situasi seperti pekerjaan di ruang terbatas atau ketika pekerjaan membutuhkan Alat Pelindung Diri (APD).

Melakukan Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis/JSA) adalah salah satu cara untuk memenuhi persyaratan ini, dan untuk mengurangi risiko pekerjaan berbahaya apa pun.

Tujuan 

melakukan dan menulis JSA adalah untuk lebih memahami bahaya dari prosedur tertentu, sehingga Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menguranginya. 

Jika dilakukan dengan benar, JSA juga mendorong komunikasi dan keterlibatan keselamatan yang lebih baik di antara manajemen dan karyawan.

Dengan mengingat hal itu, kami telah memecah cara melakukan JSA menjadi 6 langkah sederhana, dengan tambahan tips tentang cara membuat JSA Anda lebih efektif.

Langkah 1: Pilih Prosedur

Langkah pertama dalam melakukan JSA adalah mengidentifikasi prosedur mana yang akan Anda fokuskan. 

Area prioritas tinggi harus mencakup prosedur yang terkait dengan:

-Riwayat cedera masa lalu atau frekuensi insiden keselamatan yang tinggi.

-Potensi tinggi untuk menyebabkan cedera.

-Potensi tingkat keparahan insiden yang tinggi.

-Penggunaan yang jarang dan kesadaran bahaya yang rendah.

-Proses atau peralatan baru, termasuk proses yang baru saja diubah.

Langkah 2: Bagi Pekerjaan Menjadi Langkah

Langkah kedua adalah mengambil prosedur pekerjaan di bawah analisis dan memecahnya menjadi beberapa langkah. 

Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengamati seorang karyawan saat dia melakukan pekerjaan, dan beberapa orang bahkan merasa terbantu untuk mengambil video untuk ditinjau.

Tujuan Anda harus memecahnya menjadi potongan-potongan yang dapat dikelola. 

Anda tidak ingin itu menjadi begitu umum sehingga Anda mengabaikan langkah-langkah kunci, namun Anda juga tidak ingin menjadi terlalu terperinci sehingga Anda memiliki terlalu banyak langkah. 

Aturan umum adalah 10 langkah atau kurang.

Langkah 3: Identifikasi Bahaya

Pada titik ini, Anda perlu melihat setiap langkah dan menunjukkan dengan tepat apa yang bisa salah di setiap titik. 

Ajukan pertanyaan pada diri sendiri seperti:

-Apakah benda bergerak atau bagian peralatan menimbulkan bahaya?

-Apakah diperlukan pengangkatan, dorongan, atau tarikan yang dapat menyebabkan stretching?

-Bisakah karyawan terpeleset, tersandung atau jatuh?

-Apakah bahaya lingkungan seperti suhu ekstrim, pencahayaan atau kebisingan menjadi perhatian?

Langkah 4: Implementasikan Solusi

Untuk setiap bahaya, Anda harus mengidentifikasi kontrol yang mengurangi risiko insiden keselamatan. Dalam urutan preferensi berikut, cari cara untuk:

-Eliminasi/Menghilangkan bahaya: Strategi ini adalah yang paling efektif. Langkah-langkah potensial termasuk menggunakan proses yang berbeda sama sekali, memodifikasi proses atau alat, mengganti bahan dan mengadaptasi lingkungan kerja (seperti meningkatkan ventilasi).

-Menahan bahaya: Jika Anda tidak dapat menghilangkan bahaya, kontrol seperti pelindung mesin atau bilik kerja dapat membantu mengatasi bahaya.

-Merevisi prosedur kerja Anda: Bila memungkinkan, Anda harus mencari prosedur baru.

Langkah 5: Komunikasikan Temuan

Semua pekerjaan yang telah Anda lakukan sampai saat ini tidak berguna jika Anda hanya menyimpan JSA Anda di sebuah map di suatu tempat. 

Seluruh tujuannya adalah untuk membantu orang memahami cara bekerja dengan lebih aman, jadi pastikan untuk:

-Bagikan salinan JSA ke semua karyawan yang terkena dampak.

-Sertakan langkah-langkah keselamatan yang diidentifikasi dalam JSA dalam program pelatihan karyawan.

-Jadikan JSA mudah diakses oleh pekerja, baik dengan salinan cetak atau di Perangkat Lunak EHS Anda.

Langkah 6: Tinjau dan Perbarui

JSA harus menjadi dokumen dinamis dimana manajemen dan karyawan berkolaborasi untuk meninjau dan memperbarui secara teratur. 

Area yang menjadi fokus di sini meliputi:

-Tindak lanjut berkala: Manajer atau supervisor harus mengamati prosedur dan membandingkannya dengan JSA setiap bulan.

-Setelah insiden: Bagian dari proses investigasi insiden harus merupakan perbandingan dari apa yang terjadi dengan prosedur JSA. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi apakah Anda memiliki kesenjangan dalam JSA, atau apakah seorang karyawan membutuhkan pelatihan tambahan.

-Perubahan proses atau peralatan: Setiap kali Anda memperkenalkan peralatan baru



Comments

Popular posts from this blog

CARA MENGHITUNG STOCK OBAT

Apa Arti IgG dan IgM Tifoid Positif dalam Tes?

GINA asma 2023