VAKSIN SINOPHARM
Pada awal 2020, Institut Produk Biologi Beijing menciptakan vaksin virus korona yang tidak aktif yang disebut BBIBP-CorV. Uji klinis yang dijalankan oleh perusahaan milik negara Sinopharm menunjukkan bahwa itu memiliki tingkat kemanjuran 79 persen. China menyetujui vaksin tersebut dan segera mulai mengekspornya ke negara lain. Untuk membuat BBIBP-CorV, peneliti Institut Beijing memperoleh tiga varian virus corona dari pasien di rumah sakit China. Vaksin ini memerlukan 2 dosis penyuntikan. Interval pemberian vaksin : 21. Dosis pemberian 0,5 ml IM dengan jarum suntik ADS ( Auto Disable Syringe ) Usia pemberian dari usia 18 tahun - 60 tahun. Penyimpanan dalam suhu 2 - 8 derajat Celcius. Efek samping ringan berupa: bengkak, kemerahaan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk. BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm dengan nomor EUA 2159000143A2 dan memiliki kemasan satu vial berisi 0,51 ml. PATOFISIOLOGY Setelah para peneliti menghasilkan stok besar virus corona...